Selasa, 30 Agustus 2016

Tugas Rancang bangun jaringan

Edit Posted by with 1 comment


TUGAS RANCANG BANGUN JARINGAN II
Topik    : Pengaturan Jaringan dalam suatu Perusahaan
Hari     : Rabu, 31 Agustus 2016
1.      EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah sebuah protocol proprietary (milik) Cisco yang bekerja pada router Cisco dan pada processor-processor route internal yang terdapat pada switch layer core dan swith layer distributor Cisco.
EIGRP merupakan sebuah protokol distance-vector yang classless dan yang sudah ditingkatkan (enhanced), yang memberikan kita keunggulan yang nyata dibandingkan protocol proprietary Cisco lainnya, yaitu Interior Gateway Routing Protocol (IGRP).
2.      Penggunaan protocol routing EIGRP
Seperi IGRP, EIGRP menggunakan konsep dari sebuah autonomous system untuk menggambarkan kumpulan dari router-router yang contiguous (berentetan, sebelah-menyebelah) yang menjalankan routing protocol yang sama dan berbagi informasi routing. Tetapi tidak seperti IGRP, EIGRP memasukkan subnet mask kedalam update route-nya. Pengumuman (advertisement) dari informasi subnet memungkinkan menggunakan VLSM dan melakukan summarization (perangkuman) ketika merancang network-network.
3.      Terminologi dan table routing EIGRP
Terminologi EIGRP :
a.       Successor adalah istilah yang digunakan untuk jalur yang digunakan untuk meneruskan paket data.
b.      Feasible Successor adalah istilah yang digunakan untuk jalur yang akan digunakan untuk meneruskan data apabila successor mengalami kerusakan.
Tabel EIGRP :
a.       Tabel Neighborship (tabel tetangga/neighbor table), berfungsi untuk merekam informasi tentang router-router yang telah membentuk hubungan bertetangga (neighborship).
b.      Tabel Topologi, berfungsi untuk menyimpan pengumuman-pengumuman (advertisement) route tentang semua route di inet network yang diterima dari setiap tetangga.
c.       Tabel Route, berfungsi untuk menyimpan route-route yang sekarang digunakan untuk membuat keputusan routing. Akan ada copy-copy terpisah dari setiap tabel ini untuk masing-masing protocol yang secara aktif didukung oleh EIGRP (IP, IPX, atau Apple Talk).
4.      Perbandingan penggunaan Protocol Routing EIGRP dengan Protocol Routing RIP, serta Kelebihan dan Kekurangan kedua protocol tersebut.
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link state. Sedangkan RIP, menggunakan metode vektor jarak dengan metode ini router mencatat lompatan yang dibutuhkan untuk mencapai router lain jika melewati suatu router tetangganya. Jumlah lompatan diberi satuan metrik dengan satu lompatan sama dengan satu metrik.
Kelebihan EIGRP :
a.       Satu-satunya protocol routing yang menggunakan route backup.
b.      Mudah dikonfigurasi.
c.       Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
d.      EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan unequal load balancing.
e.       Kombinasi terbaik dari protocol distance vektor dan link state.
f.       Mendukung multiple protocol network (IP,IPX,dll).
Kekurangan EIGRP :
EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router diantara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP).
Kelebihan RIP :
RIP memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan menambahkan satu angka metrik kepada routing apabila melewati satu gateway. Satu kali data melewati gateway maka angka metriknya bertambah satu (naik satu hop).
Kelemahan RIP :
RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh karena itu, RIP tidak mungkin untuk diterapkan disebuah AS yang besar. Selain itu, RIP juga mempunyai kekurangan dalam hal network masking.





Tugas Rancang bangun jaringan II (RIP)

Edit Posted by with No comments


Topik   : Pengaturan Jaringan dalam suatu Perusahaan
Hari     : Rabu, 24 Agustus 2016

1.      Routing Dynamic
Routing Dinamic adalah routing protocol yang memungkinkan router secara dinamis untuk berbagi informasi tentang remote network dan secara otomatis menambahkan informasi tersebut ke tabel routing mereka sendiri. Salah satu keuntungan utama menggunakan dynamic router protocol adalah router melakukan pertukaran informasi kapanpun saat ada perubahan topologi. Pertukaran informasi tersebut memungkinkan router untuk mempelajari tentang jaringan yang baru secara otomatis dan juga menemukan jalur alternatif saat ada link yang putus.
2.      Jenis-jenis Routing Dinamis
a.       RIP (Routing Information Protocol)
RIP merupakan routing information protocol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, Network, Subnet, Rute default.
b.      IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. IGRP merupakan protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
c.       OSPF (Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
d.      EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP merupakan sebuah protokol distance-vector yang classless dan yang sudah ditingkatkan (enhanced), yang memberikan keunggulan nyata dibandingkan protocol proprietary Cisco lainnya.
e.       BGP (Border Gateway Protocol)
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan.
3.      Routing Dinamis RIP
RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet, rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a.       RIP v1
·         Hanya mendukung routing classfull
·         Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
·         Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
·         Perbaikan routing broadcast

                  Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1)      Distance Vector Routing Protocol
2)      Menggunakan metric yaitu hop count
3)      Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4)      Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5)      Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6)      Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnyaadalah
7)      Menjalankan auto summary secara default
8)      Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9)      Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10)  Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11)  Mempunyai AD 120
b.      RIP v2
·         mendukung routing classfull dan routing classless
·         info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
·         mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
·         perbaikan routing multicast

Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.

4.      Alur Router mempelajari jalur tujuannya dengan metode RIP
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
5.      Kelebihan menggunakan metode routing RIP
a.       Menggunakan metode Triggered Update.
b.      RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
c.       Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
d.      Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
6.      Kekurangan menggunakan metode routing RIP
a.       Jumlah host Terbatas
b.      RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
c.       RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
d.      Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
7.      Metode-metode untuk mengatasi routing loop

a.       Maksimum hop, jika tidak dibatasi maksimum hopnya, akan terus mengulang pengiriman data. 
b.      Split Horizon ( sebuah table update dari sebuah router tidak akan kembalikan atau di kirim kembali.)
c.       Rute poisoning : mengubah network yang putus menjadi penambahan satu dari maksimum hop.
d.      Triggered updates : pada saat ada perubahan network, langsung di update      
e.       Holdwon Timers : jika ada perubahan akan langsung ngasi holdown time, jika matriks nya lebih buruk akan diabaikan. Intinya bahwa dia tidak langsung update table akan tetapi lihat situasi dengan menahan terlebih dahulu.