Topik :
Pengaturan Jaringan dalam suatu Perusahaan
Hari :
Rabu, 24 Agustus 2016
1.
Routing Dynamic
Routing
Dinamic adalah routing protocol yang memungkinkan router secara dinamis untuk
berbagi informasi tentang remote network dan secara otomatis menambahkan
informasi tersebut ke tabel routing mereka sendiri. Salah satu keuntungan utama
menggunakan dynamic router protocol adalah router melakukan pertukaran
informasi kapanpun saat ada perubahan topologi. Pertukaran informasi tersebut
memungkinkan router untuk mempelajari tentang jaringan yang baru secara
otomatis dan juga menemukan jalur alternatif saat ada link yang putus.
2.
Jenis-jenis Routing
Dinamis
a. RIP
(Routing Information Protocol)
RIP merupakan routing information
protocol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung
langsung, kemudian router selanjutnya akan memberikan informasi router
selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu. Adapun informasi yang
dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, Network, Subnet, Rute default.
b. IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah protocol distance
vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
IGRP merupakan protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang
dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.
Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
c. OSPF
(Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah protocol standar
terbuka yang telah diimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra.
d. EIGRP
(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
EIGRP merupakan sebuah protokol
distance-vector yang classless dan yang sudah ditingkatkan (enhanced), yang
memberikan keunggulan nyata dibandingkan protocol proprietary Cisco lainnya.
e. BGP
(Border Gateway Protocol)
BGP merupakan salah satu jenis
routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute
dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan.
3.
Routing Dinamis RIP
RIP
merupakan routing information protokol yang memberikan routing table
berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan
memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu.
Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet,
rute default.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIP
v1
·
Hanya mendukung routing classfull
·
Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan
routing
·
Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
·
Perbaikan routing broadcast
Routing Information
protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1)
Distance Vector Routing Protocol
2)
Menggunakan metric yaitu hop count
3)
Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai
unreachable
4)
Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5)
Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6)
Mendukung 4 path Load Balancing secara default
maximumnyaadalah
7)
Menjalankan auto summary secara default
8)
Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan
nomor port 520
9)
Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa
menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10) Berjenis
classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket
update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11) Mempunyai AD
120
b.
RIP v2
·
mendukung routing classfull dan routing classless
·
info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
·
mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
·
perbaikan routing multicast
Secara
umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada
informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan
yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
4. Alur Router
mempelajari jalur tujuannya dengan metode RIP
RIP yang
merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung
jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang
diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing
tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan
teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang
paling mudah untuk di konfigurasi.
5. Kelebihan
menggunakan metode routing RIP
a. Menggunakan metode Triggered Update.
b. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan
informasi routing.
c. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router
tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut
(triggered update).
d. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
6. Kekurangan
menggunakan metode routing RIP
a.
Jumlah host Terbatas
b.
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap
route.
c.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking
(VLSM).
d.
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara
routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada.
7. Metode-metode
untuk mengatasi routing loop
a.
Maksimum hop, jika tidak dibatasi maksimum hopnya,
akan terus mengulang pengiriman data.
b.
Split Horizon ( sebuah table update dari sebuah router
tidak akan kembalikan atau di kirim kembali.)
c.
Rute poisoning : mengubah network yang putus menjadi
penambahan satu dari maksimum hop.
d.
Triggered updates : pada saat ada perubahan network,
langsung di update
e.
Holdwon Timers : jika ada perubahan akan langsung
ngasi holdown time, jika matriks nya lebih buruk akan diabaikan. Intinya bahwa
dia tidak langsung update table akan tetapi lihat situasi dengan menahan
terlebih dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar