Selasa, 13 September 2016

Tugas Rancang Bangun Jaringan tentang OSPF

Edit Posted by with No comments


Tugas tentang OSPF

1.      Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang protokol routing link state ?, Sebutkan contohnya !
2.      Jelaskan karakteristik dari OSPF ?
3.      Apa yang kamu ketahui tentang :
            a.       Hello Packet
            b.      Designated Router
            c.       Backup Designated Router
            d.      LSR (Link-State Request)
            e.       LSAck (Link-state Acknowledgement)
            f.       LSU (Link State Update)
            g.      DBD (Database Description)
4.      Apa yang kamu ketahui mengenai Fast Convergence ?
5.      Jelaskan proses dari Neighbor Establishmentdari OSPF !
6.      Jelaskan tentang OSPF Hello dan Dead Intervals !
7.      Bagaimana cara pemilihan DR dan BDR ?
8.      Apa saja permasalahan yang terjadi dari Routing OSPF ?
9.      Apa saja kekurangan atau keterbatasan dari Routing OSPF ?
 


Jawaban


1.      Protokol Routing Link State
Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu  jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi  jaringan. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk  beluk jaringan (topologi). Dalam routing dinamis, informasi tentang topologi jaringan  juga diperoleh dari router yang lain
Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri. Konsep dasar dari link state routing adalah setiap router menerima peta (map) dari router tetangga.
Link-state merupakan komunikasi antara router-router yang mengijinkan para router untuk sharing informasi tentang jaringan, dan koneksi antar router ini lebih modern dibanding distance vector. Karena routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
Contoh:
Dari router E akan mengkalkullasi cost yang paling rendah, yang terhubung dengan dirinya. E tujuan akhir Kemudian akan menuju router C, dari router C akan mengkalkulasi jarak terpendek yang mungkin untuk melanjukan ke tujauan, begitu seterusnya. Sampai routing sampai berada di tujauan.

Berikut adalah point-point yang perlu diketahui mengenai Link state routing protocol:
  • Router melakukan broadcast LSP ke semua.
  • Router mengirim informasi hanya mengenai link mereka sendiri.
Masalah yang sering timbul dalam Link State:
  • Membutuhkan resource router yang tinggi baik power dan memori.
  • Menghasilkan traffic karena pembajiran informasi ke setiap router, tetapi setelah terbentuk table routig akan lebih efektif disbanding distance vector.
  • Memungkinkan delay yang lama dikarenakan traffic. 
Berikut adalah solusi yang sering di implementasikan untuk mengatasi beberapa effect mengenai informasi LSP yang inkonsisten.
  • Rate dari LSP update dikurangi untuk menjaga informasi tetap konsisten.
  • Router bisa dikelompokkan kedalam area. Router-2 berbagi informasi dalam satu area, sementara router-2 yang ada pada area border saling bertukar informasi antar area.
  • LSP bisa diidentifikasi dengan suatu stempel waktu, sequence atau ID number, atau aging timer untuk menjamin proper synchronization.
  • Satu router dalam masing-2 area di serahi tugas sebagai sumber authoritative dari routing informasi (yang disebut sebagai designated router). setiap area router menerima update dari designated router.
2.      Karakteristik OSPF
  • Merupakan link state routing protocol, sehingga setiap router memiliki gambaran topologi jaringan.
  • Menggunakan Hello Packer untuk mengetahui keberadaan router tetangga (neighbor router).
  • Routing update hanya dikirimkan bila terjadi perubahan dalam jaringan dan dikirim secara multicast.
  • Dapat bekerja dengan konsep hirarki karena dapat dibagi berdasarkan konsep area.
  • Menggunakan cost sebagai metric, dengan cost terendah yang akan menjadi metric terbaik.
  • Tidak memiliki keterbatasan hop count tidak seperti RIP yang hanya bisa menjangkau 15 hop count.
  • Merupakan classless routing protocol.
  • Secara default nilai Adminsitrative Distance 110.
3.  Penjelasan mengenai Hello packet, Designated router, Backup designated router, LSR, LSAck, LSU, DBD
       a.      Hello Packet 
     Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih Designated Router (DR) dan Back-up Designated Router (BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte). Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet, biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast. Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router. RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggi akan menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR. Secara default semua router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range priority mulai dai 0 hingga 255. Bila prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai priority sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID tertinggi dalam jaringan.                                               Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval. Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess. Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung, BDR tetap pasif. Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.
     b.      Designated Router 
     Designated Router adalah router yang terpilih ketika beberapa router OSPF terhubung ke dalam satu jaringan multi-access yang sama (misalnya Ethernet). Fungsinya adalah untuk meminimalisasi jumlah adjacency yang terbentuk di network tersebut. Designated Router dipilih untuk menerima/mengirim paket dari/ke jaringan broadcast atau broadcast link. Router-router OSPF sisanya akan menjalin adjacency dengan Designated Router saja. Dengan begitu, keutuhan jaringan total akan terjaga. Yang terpilih adalah router yang memiliki prioritas tertinggi.
     c.       Backup Designated Router 
     Backup Designated Router berfungsi adalah sebagai backup bagi Designated Router. Hanya saja dia tidak meneruskan paket LSA.
     d.      Link-State Request (LSR) 
    LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan setelah pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran DBD.
      e.       Link-State Acknowledgement (LSAck) 
    OSPF membutuhkan pengakuan untuk menerima setiap LSA. Beberapa LSA dapat diakui dalam sebuah paket single link-state acknowledgement. Paket ini dikirim sebagai jawaban dari packet update link state serta memverifikasi bahwa paket update telah diterima dengan sukses. LSAck akan dikirim sebagai multicast. Jika router dalam keadaan DR atau BDR maka pengakukan dikirim ke alamat multicast router OSPF dari 224.0.0.5 sedangkan bila router dalam keadaan tidak DR atau BDR pengakuan akan dikirim kesemua alamat multicast router DR dari 224.0.0.6
f.       Link-State Update (LSU)
 LSU mengimplementasikan flooding dari LSAs yang berisi routing dan informasi metric. LSU dikirim sebagai tanggapan dari LSR.
      g.      Database Description (DBD) 
     DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master. Pemilihan master dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Router dengan router ID tertinggi akan menjadi master dan memulai sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State. Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua router akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima belum memiliki informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router pengirim akan memasuki fase Loading State. Dimana fase ini router akan mengirimkan informasi state secara lengkap ke router tetangganya. Setelah selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap dalam databasenya, ini disebut fase Full State. 
       
4.      Fast Convergence
Berfungsi untuk mengetahui perubahan topologi network dengan cepat.

5.      Proses dari Neighbor Establishmentdari OSPF
     Sebelum sebuah router OSPF bisa menyebarkan link-state ke router yang lain, pertama kali router ini harus memastikan apakah ada OSPF neighbor lain pada setiap link di router ini. OSPF router mengirimkan paket Hello pada semua interface OSPF yang enabled untuk memeriksa apakah ada neighbor di link tersebut. Informasi dalam OSPF Hello mencakup OSPF Router ID dari router yang mengirimkan paket Hello tersebut. Penerima OSPF Hello paket kemudian mereply bahwa ada router OSPF lain pada link ini. OSPF kemudian membentuk adjacency dengan neighbor ini. Sebagai contoh, dalam gambar berikut , R1 akan mendirikan adjacencies dengan R2 dan R3.

6.      OSPF Hello dan Dead Intervals
            a.      Hello Interval
                  Hello Interval adalah waktu yang digunakan untuk mengirim paket ke router lain, pada router cisco paket hello secara default akan dikirimkan setiap 10 detik pada jaringan multiacces dan point-to-point dan 30 detik pada non-broadcast multiaccess (frame relay, x.25, dan ATM).
            b.      Dead Interval
                Dead Interval adalah waktu yang di gunakan untuk menunggu kiriman paket dari router lain, secara default Dead interval 40 detik pada jaringan multiacces dan point-to-point dan 120 detik pada non-broadcast multiaccess (frame relay, x.25, dan ATM). Selama waktu tunggu router tidak menerima paket dari Neighbors maka neighbor tersebut akan di hapus dalam database link-state.
  
7.      Cara Pemilihan DR dan BDR 
Proses pemilihan DR/BDR tidak lepas dari peran penting Hello packet. Di dalam Hello packet ada sebuah field berisikan ID dan nilai Priority dari sebuah router. Semua router yang ada dalam jaringan broadcast multi-access akan menerima semua Hello dari semua router yang ada dalam jaringan tersebut pada saat kali pertama OSPF berjalan. Router dengan nilai Priority tertinggi akan menang dalam pemilihan dan langsung menjadi DR. Router dengan nilai Priority di urutan kedua akan dipilih menjadi BDR. Status DR dan BDR ini tidak akan berubah sampai salah satunya tidak dapat berfungsi baik, meskipun ada router lain yang baru bergabung dalam jaringan dengan nilai Priority-nya lebih tinggi. Secara default, semua router OSPF akan memiliki nilai Priority 1. Range Priority ini adalah mulai dari 0 hingga 255. Nilai 0 akan menjamin router tersebut tidak akan menjadi DR atau BDR, sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router pasti akan menjadi DR. Router ID biasanya akan menjadi sebuah “tie breaker” jika nilai Priority-nya sama. Jika dua buah router memiliki nilai Priority yang sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router dengan nilai router ID tertinggi dalam jaringan. Setelah DR dan BDR terpilih, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan seluruh informasi jalur dalam jaringan.

8.      Permasalahan yang terjadi pada Routing OSPF
     Semakin besarnya area jaringan yang dilayaninya akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan. Maka semakin besar bandwidth yang dibutuhkan, bandwidth yang dibutuhkan oleh setiap area akan semakin kecil. Oleh karena itu secara umum hal terpenting pada jaringan OSPF adalah perancangan topologi jaringan. Perancangan topologi jaringan yang baik secara umum akan mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.

9.      Kekurangan OSPF
  • Membutuhkan basis data yang besar.
  • Lebih rumit.
  • Kinerja router cenderung melambat ketika banyak neighbor bertambah.





0 komentar:

Posting Komentar